Buku Change Leadership: Non Finito sudah lama selesai saya baca. Diberikan oleh seorang sahabat Doktor ketika ia memerlukan bantuan saya sebagai salah satu responden utama penelitian beliau di Australia (waktu itu beliau masih PhD candidate). Dua kali beliau mewawancarai saya, salah satunya bahkan sampai ke meja kantor ruangan di Bali. Setelahnya, buku ini diberikan. Bagi saya, buku ini adalah permata. Bacaan wajib, asyik dan bermakna. Makasi banyak ya Mbak Tri 🙂
Buku ini bercerita tentang perubahan dan bagaimana perubahan itu terjadi dan dilakukan. Ia bersifat non-finito. Inspirasinya adalah ketika sang penulis, Prof Rhenald Kasali, mengunjungi kota Florence, Italia. Ia tertarik dengan 4 patung karya Michael Angelo, The Naked Slave, yang terdiri dari 4 patung setinggi 2,5 meter dan dibuat dalam keadaan belum selesai (non-finito). Beliau menilai, pekerjaan non-finito itu sejatinya bukanlah representasi dari kegagalan.
Karya Michael Angelo tersebut justru menuai pujian dari banyak kalangan dan menjadi kebanggaan saat memajangnya. Hal itu membuktikan bahwa melakukan upaya perubahan tidak mesti harus selesai (non-finito), karena pada kenyataannya para pelaku perubahan selalu akan berhadapan dengan ketidakpastian.
Berikut beberapa petikan konten buku tersebut.
“Perubahan itu bukan tentang bekerja dalam vakum. Ia tentang bekerja dalam ketidakpastian.”
“People do not resist change, per se. People resist loss.”
“Bila ada yang mengerti bahwa perubahan itu berbahaya, ia akan mengambil dua jalan. Satu, mendiamkan, business as usual, menjadi ‘lebah ratu’ yang hidupnya dijamin oleh kegiatan yang menghasilkan imbalan sepadan, tanpa peduli cara baik atau tidak. Dua, mengambil jalan bahaya tersebut dan mengkreasi masa depan.”
“Hidup tidak akan membanggakan bagi mereka yang memiliki ‘panggilan’. Tidak ada gregetnya. Sebab, perubahan yang dilakukan hanya bermanfaat bagi hidup mereka pribadi yang sudah pasti umurnya pendek. Ia akan mati bersama kita. Tetapi, perubahan yang kita lakukan dan bermanfaat bagi banyak orang, akan kekal abadi. Itulah panggilan.”
“Pemimpin-pemimpin perubahan berkarya dalam ketidakpastian. Banyak hal yang tidak pasti sehingga mereka sulit mewujudkan rencana, visi, dan impian mereka. Padahal, pemimpin perubahan (change leader) adalah pemimpin dengan lompatan visi yang panjang….”
“Kompetensi penting, namun tanpa integritas, kompetensi tersebut kehilangan daya.”
“Menggeluti perubahan sebagai change leader, sudah pasti ada resiko yang harus dihadapi. Ada biaya yang harus dibayar dan ada kemerdekaan yang harus diperkelahikan.”
“Aset utama pemimpin adalah bermental baja dan berkompaskan moral.”
“Perubahan itu, demikian ada adanya. Simpang siur. Ada yang berkubang dalam zona nyaman dan memilih sesuatu yang populis yang menghanyutkan sekaligus melupakan hal esensial. Ada yang memilih jalan non-finito, jalan yang belum tentu selesai sampai masa hidupnya berakhir karena yang dibangun adalah masa depan.”
Dan masih banyak lagi. Selamat menjadi non-finito 🙂
©mhsantosa (2021)