Ingatan saya melayang ke awal 2008 silam. Bersama sekelompok adik-adik mahasiswa, kami mencoba membuat sebuah wadah untuk menulis sederhana dalam bahasa Inggris. Kebayang kan, belajar bahasa asing kan harus dipraktekkan. Ada banyak macam, salah satunya melalui media tulisan. Idenya sederhana waktu itu, setelah mendapat workshop dari Jakarta Post melalui program Newspaper in Education (NIE), saya mengajak kelas Writing saya untuk membuat newsletter bersama. Bentuknya tidak hanya cetak tapi juga online. Waktu itu, disepakati namanya The Splash. Ada Gus Arya, Wira, Agus Pramerta, Dani, Nopi, Lia, Widiasih, Ari, Siska, dan masih banyak lagi yang saya tidak bisa sebutkan satu persatu.

Perlahan, newsletter ini bertransformasi menjadi majalah. Oleh kolega saya, Sonia, banyak hal dilakukan. Saya saat  itu harus meninggalkan sejenak karena sedang studi lanjut. Sebenernya saya hanya berharap tiga hal pada yang namanya terobosan. Ia menjadi wadah bersama, berinovasi, dan sustainable. Sampai sekarang The Splash masih ada dengan segala ceritanya. Beberapa terbitannya bisa diakses disini.

Singkat cerita, saya mendapat kesempatan berbagi kembali di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Undiksha mengenai jurnalisme dalam bahasa Inggris. Tentu anak zaman old dan zaman now beda cara mengekspresikan dirinya. Kalau dulu The Splash dibentuk modelnya masih pakai kertas manila, sekarang membuat majalah sudah pake laptop dan program atau template online. Plus, kemampuan menangkal hoax penting! ^^

Semuanya jadi lebih mudah seharusnya, namun inti dari kegiatan seperti ini adalah pada kreatifitas masing-masing penulis, keunikan, dan kebermanfaatannya pada khalayak yang lebih luas. Kalai sudah punya ide, jangan ragu menuliskannya, apapun kesukaannya 🙂

@mhsantosa

Circle me @ +Made Hery Santosa

©mhsantosa (2017)
I am happy to share this. Please feel free to reblog or share the link, all with my accreditation. Thank you.