Istilah ini, entah dari mana asalnya, sering aku dengar ketika aku masih kuliah dulu. Teman-teman sering memanggilku ‘kamus berjalan.’ Maksud mereka (mungkin) aku (dianggap) tahu kosakata bahasa Inggris lebih (yang memiliki analogi kamus, dan berjalan). Entah benar begitu atau tidak, tapi aku merasa tidak seperti itu. Dan itu memang aku rasakan ketika setelah semakin banyak membaca dan menulis. Rasanya, masih banyak sekali yang aku tidak ketahui.
“Menariknya, proses ‘belajar’ memang harus seperti itu. Dulu, aku sering mendengar bahwa jika seseorang belajar maka ia akan menjalani proses dari tidak tahu menjadi tahu. Kenyataannya, belajar tidak sesederhana itu. Aku lebih cenderung memahami bahwa belajar itu sebagai bentuk proses ‘keluar dari zona nyaman.’ Kadang jika seseorang sudah ‘nyaman’, maka ia akan cenderung tidak mau atau bisa menerima hal baru yang akan ‘mengganggu kenyamanannya.’ Ia tidak mau kehilangan keseimbangan (atau ekuilibrium) dalam proses menjalani sesuatu. Hakikatnya, proses belajar adalah proses berkesinambungan untuk mencapai ekuilibrium ini.”
Kembali ke kamus berjalan ini, aku menemukan hal yang menarik. Beberapa waktu yang lalu, ketika aku ingin menarik uang di ATM di suburb tetangga, aku menemukan ada tulisan tercetak di tembok sebelah mesin ATM itu. Ternyata tulisan itu adalah satu kata dalam bahasa Inggris, berikut dengan pelafalan dan artinya.


Pada kesempatan lain, di daerah yang sama, ketika aku sedang menunggu bis pulang dalam hujan, aku melihat hal serupa. Satu kata lengkap dengan pelafalan dan arti, tercetak di tembok dekat halte bis tempatku menunggu tersebut.


Terlepas dari aksi vandalisme di sekitarnya, hal ini sangatlah menarik. Aku tidak tahu bagaimana demografi daerah ini, tapi menilik hal ini, sangat mungkin penduduknya adalah berbagai ras imigran yang memang memerlukan penguasaan bahasa Inggris. Atau, melihat kata yang dipilih, kata-kata tersebut menyiratkan makna positif yang berkaitan dengan sifat penduduk/warga negara yang diharapkan (diinginkan) oleh negara. Mungkin saja. Aku belum pernah melihat kata-kata lain tercetak di daerah tetangga tersebut. Hal itu aku anggap sangat menarik, karena sampai saat ini, aku belum pernah melihat hal yang sama di daerah tempat tinggalku, atau bahkan di daerah-daerah lain yang pernah aku kunjungi. ‘Kamus’ tersebut, selain memberi tambahan kosakata, tentu maknanya sangat baik jika bisa diterapkan. Cheers! 🙂
One thought on “Kamus Berjalan”