Sahabat, kita tahu, pendidikan itu salah satu pilar paling penting dalam kehidupan, selain kesehatan dan kesejahteraan. Ia saling menopang. Misal, orang yang kaya namun mengambil jalan tidak benar, kualitas ‘menjadi terdidiknya’ harus dipertanyakan. Orang yang pendidikannya tinggi, belum tentu selalu otomatis menjadi terdidik. Misal, ia mengambil jalan pintas dengan membeli tugas atau menyontek untuk dapat nilai atau gelar tinggi.
.
Menjadi terdidik itu sebuah proses panjang. Semua orang mengalaminya. Ia tidak mudah, tidak juga terlalu sulit. Ini perlu gerakan bersama. Misal, sesekali, berkunjunglah ke perpustakaan sekolah di daerah terpencil. Yang bahkan tidak berlantai keramik seperti di foto ini. Yang bahkan tidak ada bukunya. Yang bahkan, tidak ada perpusnya!
.
Menjadi terdidik adalah perjalanan ‘reflektif mendalam’ yang bisa jadi sangat personal. Apapun itu, perlu kita selalu ingat dalam diri, bahwa pintar dengan IPK cumlaude atau ranking saja belumlah cukup, apalagi ia diperoleh dengan cara yang kurang baik. Domain (ranah) ‘kognitif’ (baca: pintar) yang biasanya direpresentasikan oleh gelar atau nilai saja tidak cukup. Ia harus saling didukung oleh ranah ‘afektif’ yaitu sikap dan karakter. Jika sempat, latihkan selalu juga fisik kita ini agar ranah ‘psikomotor’ kita bisa mendukung kita menjadi lebih baik.
.
Menjadi Terdidik adalah proses.
.
Selamat Hari Raya Saraswati, selamat (mengamalkan) hari turunnya Ilmu Pengetahuan.
.
07 Desember 2019
.
Foto: Perpustakaan Sekolah Dasar di salah satu perjalanan membangun negeri, menyalakan peradaban
.
#saraswati #terdidik