Refleksi Hari Jadi: Anak-Anak Yatim Piatu Pemeluk Masa Depan Cerah

DSCN4853Saya melihat sekumpulan anak-anak kecil berjalan di tanah yang panas. Pepohonan yang ada ternyata tak cukup membantu memberi teduh karena daunnya banyak kering. Matahari sudah terlalu menyengat dan panasnya cukup membara. Anal-anak ini adalah yatim piatu yang tinggal di sebuah tempat di daerah Sangsit dan Pakisan, sekitar 15 sampai 30 kilometer dari kota Singaraja, Bali, Indonesia. Saya diundang oleh Bu Didi, yang saya temui sebelumnya di sebuah Seminar Internasional mengenai Kesehatan. Saat itu, salah satu anak asuhnya sedang kuliah di lembaga kesehatan ini. Cukup membanggakan tentunya, bagaimana seorang anak tak berkecukupan mampu sampai jenjang universitas.

Saya sedang menyetir di Denpasar dalam perjalanan menemui para pejuang pemberani beasiswa luar negeri ketika Bu Didi menelpon saya. Ia hanya menawarkan jika saya ingin datang melihat aktifitas anak-anak yatim piatu ini berkegiatan team-building. Ia juga menawarkan apa saya bisa membantu kegiatan. Saya iyakan karena salah satu keinginan saya adalah membantu anak-anak tak mampu agar mereka bisa lebih baik. Meski saya tak punya harta, saya punya ilmu yang bisa saya bagikan ke adik-adik, anak-anak dengan tatapan mata jernih ini.

Saya menuju tempat yang diberitahukan. Setelah menempuh panasnya jalan, saya sampai pada sebuah gedung dimana anak-anak sudah sedang berkegiatan. Ada satu orang bule yang melatih anak-anak. Saya berkenalan dan diminta membantu kalau ada waktu. Saya iyakan saja. Fokus kegiatan adalah team building dan olah jiwa dan bagi saya pribadi, saya cukup terbiasa dengan kegiatan seperti ini.

Giuseppe atau ia ingin dipanggil Joseph, adalah satu trainer mumpuni di bidang pengembangan potensi dan bakat individu. Ia berasal dari Italia, namun sedang tinggal di New Zealand saat ini. Ia sudah sering keliling duni untuk melakukan kegiatan-kegiatan semacam ini. Sayapun langsung masuk ke kegiatan dan membantu melatih. Ada kegiatan building trust, bekerja sama, dan seterusnya; normalnya sebuah kegiatan team building.

Saya amati, anak-anak ini tentu tak banyak punya pilihan dalam hidupnya. Cukup terlihat bagaimana beban hidup berat yang mereka hadapi. Kebanyakn wajah legam, dengan hidup berat. Beberapa cerita saya dengar adalah bapak atau ibu mereka tidak tahu ada dimana, ada yang ditelantarkan di hutan atau jalan, ada yang bapaknya masuk Daftar Pencarian Orang (DPO), ada yang dianggap gila, ada yang sampai lumpuh karena sangat kurang gizi, dan masih banyak lagi.

Hati saya sangat teriris mendengar hal-hal seperti ini. Saya sering mendengar hal-hal seperti ini sekarang dan kuat keinginan saya membantu mereka. Seperti saya sampaikan, meski saya tak punya harta, saya bisa membagikan ilmu yang saya miliki saat ini. Meski tak seberapa.

DSCN4861Demikianlah, saya terlibat dan membantu. Bahkan saya turut makan bersama anak-anak ini yang tak henti bernyanyi gembira. Rasanya, saya tak bisa makan menelan nasi saat itu, melihat keras dan susahnya hidup mereka sejak kecil namun masih berusaha gembira. Bahkan, satu anak bernama Adi, sudah langsung dekat dengan saya. Saya merasa, ia kangen sebuah figur yang mungkin saja ia lihat dari saya. Saya peluk hangat dan mencoba membantu ketika ia bertanya tentang pelajaran sekolahnya.

Semoga, di hari jadi saya ini, saya bisa berbagi lebih banyak lagi, untuk kebaikan banyak orang. Amin.

@mhsantosa

Circle me @ +Made Hery Santosa

©mhsantosa (2014)
I am happy to share this. Please feel free to reblog or share the link, all with my accreditation. Thank you.

2 thoughts on “Refleksi Hari Jadi: Anak-Anak Yatim Piatu Pemeluk Masa Depan Cerah

  1. Steven Sutantro says:

    Thank you bro Made, pengalaman ini benar-benar menginspirasi saya untuk belajar memaknai kehidupan saya untuk dapat berbagi bagi orang lain. Saya semakin menyadari belajar tidak akan pernah cukup tanpa berbagi.

    1. Made Hery Santosa says:

      Terima kasih sudah membaca bro Steven. Ini hanya perjalanan kecil. Paling tidak kita bisa tetap membantu orang-orang yang memerlukan. Jangan lupa dengan apa yang kita peroleh saat ini, meski kita tak punya banyak. Salam semangat kawan! 🙂

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s