Belajar Bahasa Bali dengan Teknologi Virtual Reality, Apa Bisa?

Kiwa Tengen adalah salah satu produk dari tim Susila Lan Dharma dalam bentuk aplikasi Android. Kiwa Tengen adalah aplikasi Virtual Reality yang memiliki tujuan untuk membantu siswa dalam belajar bahasa Bali. Sebagai salah satu bahasa daerah di Indonesia, sangatlah penting tercipta upaya-upaya untuk melestarikan kearifan lokal seperti bahasa Bali ini. Menurut Suweta (2018), bahasa Bali sebagai salah satu bahasa daerah di Nusantara sampai saat ini masih dipelihara oleh masyarakat Bali sebagai penuturnya. Pemertahanan bahasa Bali oleh penuturnya dilakukan dengan menggunakan bahasa Bali sebagai sarana komunikasi dalam pergaulan sehari-hari, baik dalam situasi formal maupun non formal. Selain digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat suku Bali di daerah Bali, bahasa Bali juga digunakan sebagai alat komunikasi oleh penuturnya di daerah kantong-kantong transmigrasi asal Bali yang tersebar di seluruh Nusantara, seperti: Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya, Timor, Nusa Tenggara Timur, Sumbawa, dan Lombok.

Keberadaan bahasa Bali sebagai bahasa pergaulan (bahasa ibu) bagi masyarakat Bali yang sekaligus berfungsi sebagai salah satu penjaga budaya Bali pada satu sisi, dan pada sisi yang lain bermanfaat sebagai pendukung budaya nasional, sangat wajar untuk dipertahankan oleh penuturnya (Suardiana, 2012). Untuk itu, strategi pemertahanannya ke depan memerlukan upaya yang sungguh-sungguh dari seluruh komponen masyarakatnya, mengingat masyarakat Bali ke depan dituntut tidak hanya sebagai masyarakat yang berdwibahasawan, tetapi juga harus multi bahasawan. Seiring perkembangan teknologi dan karakteristik pembelajar yang merupakan generasi Z dan Alpha, pemanfaatan teknologi terbaru, seperti Virtual Reality diharapkan bisa membuat pembelajaran Bahasa Bali lebih menyenangkan dan menarik (Santosa, 2019).

Aplikasi ini menggunakan animasi 3D yang didukung oleh fitur 360 derajat. Fitur ini dirancang dalam bentuk labirin yang membuat peserta didik dapat melihat, mengamati dan menjelajahi objek sehingga menjadi lebih menantang dan jelas di setiap arahnya. Kiwa Tengen mengambil aksara Bali, kosakata dasar, dan frasa sederhana sebagai konten. Kompleksitas konten dikelompokkan ke dalam 3 jenis tingkat berdasarkan tingkat siswa dan kesulitan konten. Ada Cecimpedan(teka-teki), Wewangsalan(perumpamaan), dan aksara Bali. Masing-masing tipe atau tingkat terdiri dari beberapa pertanyaan yang harus dijawab untuk lolos ke level berikutnya. Dengan aplikasi ini, peserta didik akan dapat memahami ungkapan dasar dan umum yang digunakan dalam bahasa Bali untuk diterapkan pada kehidupan sehari-hari.

Kalau mau bermain dan mencoba, unduh aplikasinya gratis di sini. Jangan lupa bagi komentar ya 🙂

©mhsantosa (2022)

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s