Helloween adalah band Power Metal dari Jerman. Sejak tahun 1984, band ini berkarya dan menjadi salah satu rujukan utama band-band baru ketika berkarya. Banyak cover lagu mereka dibuat dalam berbagai versi. Baru saja mereka mengeluarkan album berjudul “My God-Given Right.” Ini merupakan album kelima belas mereka. Ini juga merupakan kali pertama mereka berkarya dengan line-up yang sama dalam lima album terakhir mereka. Saat ini, komposisi Helloween adalah, Andi Deris (vokal), Michael Weikath (gitar), Sascha Gerstner (gitar), Markus Grosskopf (bass) dan Daniel Loble (drum). Weiki dan Grosskopf adalah dua pendiri yang tersisa.
Saya mengenal band ini sejak 15 belasan tahun lalu. Ketika SMP. Sesama penggemar pasti langsung hafal ketika kita sebutkan “Jaman Keeper” – artinya jaman album Keeper of the Seven Keys (part I dan part II). Album ini (utamanya part II) menjadi album wajib untuk didengar. Kai Hansen (pendirinya, saat ini di Gamma Ray) dianggap pionir yang memberi karakter bagaimana suara gitar bersahut-sahutan ketika solo, bagaimana double nass drum dengan dentingan cymbal berderap, bagaimana vokal melengking tinggi, bagaimana bass ‘menginvasi’ celah derap-derap sebuah komposisi musik metal. Oh ya, di Indonesia Helloween mulai dikenal ketika lagu “Forever and One” mulai ngetop di radio-radio lokal. Sule pun sering memplesetkan lagu ini dengan lirik versinya sendiri haha…
Saya mendengar single mereka pertama berjudul “Battle’s Won.” Lagu yang dibuat oleh Weikath ini dibuka dengan lengkingan gitar dan suara khas Deris. Terasa dark dan rough. Macam lagu-lagu di album The Dark Ride. Namun ketika vokal Deris mulai masuk dan diiringi drum cepat, double bass dan lengkingan khasnya, terasa enak juga. Meski saya tak berharap lagu semacam Keepers keluar lagi (ini mereka sudah sering ungkapkan ketika peluncuran album baru, namun saya jarang menemukannya). Chorusnya tidak kuat dalam pandangan saya, meski melodik. Not bad though. Kemudian lagu “My God-Given Right” diluncurkan. Lagu “Lost in America” muncul juga kemudian sebelum akhirnya album terbaru ini diluncurkan. Saya coba bahas satu-persatu ya.
Battle’s Won
Album ini muncul dengan desain cover mirip dengan film “The Day after Tomorrow” dimana seorang ‘pumpkin warrior’ berdiri diatas patung Liberty yang tertutup salju. Saya sudah pernah menonton Helloween live ketika mereka manggung di Jakarta tahun 2008 lalu. Bagi saya, kesempatan melihat langsung band-band idola adalah kesempatan yang mungkin akan datang cuma sekali seumur hidup, apalagi jika melihat lokasi tempat tinggal di Bali Utara. Berbeda dengan ketika saya tinggal di Melbourne sebelumnya. Tiap tahun, ada saja artis atau band favorit datang. Disanalah saya bisa melihat langsung banyak band kesukaan saya, sebut saja Metallica, Megadeth, Slayer, Nightwish, Iron Maiden dll. Saya tak sempat menonton beberapa juga karena berbagai hal. Saya tak sempat menonton Blind Guardian, Alestorm, atau Yngwie Malmsteen.
Lagu pembuka album ini berjudul “Heroes.” Nuansa hard rock sangat terasa. Bagi saya, sejak Deris masuk menggantikan Kiske, nuansa ini sudah terasa. Hal ini biasa mengingat band Deris sebelumnya adalah Pink Cream 69 yang cukup kental memainkan aliran ini. Kemudian single “Battle’s Won” menjadi lagu kedua di album ini. Seperti saya sampaikan tadi, cukup melodik. Namun jujur, saya belum merasakan ‘feel’ Helloween sebenarnya. Lagu “My God-Given Right” yang juga menjadi judul album ini kemudian menyusul. Perlahan, rasa Helloween lama terbangun. Gitar dengan melodi khas metal terdengar. Meski sebentar, karena kemudian disusul oleh vokal dan derap double bass yang masuk. Lagu ini maknanya dalam. Terutama bagi sang penulis, Deris. Ayahnya dulu memberi nasehat, ketika ia selesai sekolah dan memutuskan jadi musisi. Banyak orang yang mecemoohnya dan tidak menganggap serius pilihannya. Namun ayahnya berkata, “lakukan apa yang membuatmu bahagia, nak. Dan jika memang itu pilihanmu dan akan membuatmu sukses, itu adalah sudah suratan takdir.” Terbukti saat ini Deris menjadi salah satu ikon power metal. Memang bagi saya, suaranya (terutama live) sudah tak sama ketika masuk di tahun 1994 menggantikan Kiske dan menjadi frontman band ini.
My God-Given Right
Lagu “Stay Crazy” menyusul. Lagi nuansa hard rock khas Deris terasa. Tak disangkal, ia adalah penulis lagunya. Lagu “Lost in America” merupakan pengalaman ketika mereka konser di belahan dunia ini. Well, sebenarnya, ini terjadi ketika mereka merasa tersesat karena minum terlalu banyak sebelum menuju konser di benua Amerika dan menyuruh kru dan pilot berhenti terbang heheh… Anyway, cukup simple, easy listening. Lagu “Russian Rousle” merupakan gabungan Russian Roulette dan Rock and Roll. Melodi gitarnya catchy. Chorusnya enak didengar. Solo gitarnya bersahutan dan cukup kompleks. Meski sebenarnya, saya rindu dua gitar solo bersahut-sahutan lama, seperti pada jaman Keepers di lagu “Ride the Sky” misalnya.
“The Swing of a Fallen World” rasanya dark dalam pandangan saya. Baik gitar, tempo dan liriknya. “Like Everybody Else” menurut saya, bertempo lambat. “Creatures in Heaven” kembali memberi saya rasa rock. Namun di tengah lagu, tempo menjadi cepat. Chorusnya enak dan melodik. Raungan gitar dan lengkingan Deris cukup mengobati kerinduan akan lagu dengan melodi yang bisa diingat. Lagu selanjutnya “If God Loves Rock n’ Roll” cukup catchy dalam telinga saya. Selanjutnya, rasa rock kembali diperdengarkan di lagu “Living on the Edge.” Tampaknya, sejauh ini, rock sudah menjadi ‘rasa baru’ band ini. Meski demikian, maknanya sangat bagus menurut saya., ‘carry on’. Lagu “Claws” ini bertempo sejak awal cepat. Agak patah-patah (kayak goyangan Anisa Bahar haha), namun di chorusnya kembali melodik dan bertempo cepat. Lagu penutup di album (edisi album) ini adalah “You, Still of War.” Bercerita tentang perang nuklir dan menyatakan dengan serius bahwa dalam perang ini yang tersisa (selamat) hanya satu, yaitu bom nuklir itu sendiri. Lagu ini terpanjang dalam album ini. Rock feeling, lagi.
Digital and Japanese Edition Bonus Tracks berisi tiga tambahan lagu, yaitu “I Wish I were There”, “Wicked Game” dan “Free World.” Entah kenapa, hampir semua band metal yang saya tahu, selalu memberi Jepang bonus lagu spesial. Sehingga ada joke diantara kami para penggemarnya, “Ada apa dengan Jepang, sehingga mendapat bonus terus?” Haha…. Tampaknya, penggemar di Jepang sangat spesial bagi band-band ini. Setiap konser pasti akan menyempatkan diri ke Jepang sebagai representasi Asia. Diantara ketiga bonus track ini, “Free World” cukup enak. Menariknya lagi, lagu ini ciptaan sang bassist, Grosskopf yang mulai ikut mencipta. Sebelumnya, saya sudah suka lagu ciptaannya yang berjudul “Hell was Made in Heaven” yang menurut saya sangat kental berciri Helloween dengan power dan melodic feeling.
Ketiga lagu di bonus track ini berciri sama, rock dengan elemen metal. Ada tempo cepat dan lambat dalam satu lagu, dengan melodic feeling. Sebenarnya, kesan saya ini berlaku pada seluruh lagu di album baru Helloween ini. Nuansa rock kental namun ada gabungan metal. Rock and metal blends, with melodic taste. Mungkin ini maksud dari gabungan elemen baru dan lama, rasa Keepers dan modern Helloween. Meski dalam pandangan saya, Helloween sudah tidak lagi seperti mereka yang dulu, saya masih tetap mengikuti perkembangan mereka. Seperti Metallica dengan album-album setelah “Black Album” namun tetap dikenal oleh banyak orang. Bagi saya, proses kreasi dan karya ini tidak mudah, perlu tujuan baru dan semangat tak pernah menyerah. Dan ketika kita memilih sesuatu yang mungkin tak dianggap oleh semua orang, kita harus yakin karena “It’s the God-Given Right!”
Circle me @ +Made Hery Santosa
©mhsantosa (2015)
I am happy to share this. Please feel free to reblog or share the link, all with my accreditation. Thank you.
Thanks for sharing https://mhsantosa.id/2015/07/03/its-the-god-given-right/
A pleasure 😊