Titian Tasik

Parliament, The Hague

Hari ini aku berjalan di titian tasik. Di sepanjang jalan, banyak angsa hitam dan putih, juga bebek coklat bersenda gurau. Kadang burung camar turut turun bergerombol bercengkerama. Para pengikut diet sehat berjalan cepat, kadang berlari di jam matahari menyembul di waktu yang sudah tua ini. Seekor burung gagak hitam menyorot mataku. Tatapan mata hitamnya seakan galak mengancam pelan jalanku.

Cahaya air danau berpendar manik-manik. Perlahan, aku menuju tempat duduk di satu sisi danau. Musim kali ini musim panas, namun seperti biasa, suhunya selalu naik turun, tidak menentu. Hari ini, angin berhembus cukup kencang dan mendung menggelayut sejak tadi malam. Sesekali, hujan gerimis turun membasahi tanah kering ini. Bau tanah terasa sangat menyengat kemudian.

Lembut mentari senja wajah. Ketika senja turun, sinarnya membias cantik di permukaan air danau; “Seperti emas,” kata Hiro, temanku dari Minnesota. Memantul ke wajah-wajah cantik angsa dan bebek. Ke anak-anak kecil yang bermain di ayunan dekat danau. Ke perempuan-perempuan cantik pengejar hidup sehat yang berlari tiada henti mengelilingi danau.

Berkilauan hangat di hati nan cantik. Di depan, mentari semakin turun menuju peraduan. Menyapa malam, memeluk bintang. Tanpa sadar, hatiku terasa hangat. Aku tahu, hati cantikmu memeluk erat.

The Hague, June 2008

©mhsantosa (2013)
I am happy to share this. Please feel free to reblog or share the link, all with my accreditation. Thank you.

4 thoughts on “Titian Tasik

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s