Bukan Tulip Kemarin

Tulip: Tumbuh

Di kubikel ini menahan dingin
Dengan segelas coklat panas temani duduk
Bunga tulip berubah warna tak seperti kemarin
Teriring batas waktu mengambil sapu ijuk

Kuncup oranye telah sedikit mekar melebar ingin
Banyak tertawa, banyak merajuk
Iya! Sahutmu menantang angin
Teliti riang sambil mengangguk

Orang-orang semakin banyak merapat, menyerah pada dingin angin
Coklat ini tinggal setengah, hilang panas tak perlu aduk
Di hamparan rumput hijau ini meraba yakin
Di danau ini, menunjuk-nunjuk

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s