Nyepi dan Digital Detoks

 

Belakangan ini istilah digital detoks populer. Seperti detoks pada area kesehatan atau kecantikan, ia bermakna sama, yaitu mengatur, mengurangi, bahkan menghilangkan toksin-toksin (racun atau kandungan berlebih) pada bagian tertentu agar bisa sehat dan segar, biasanya wajah atau tubuh. Dalam digital detoks, mengatur dan mengurangi waktu koneksi agar hidup lebih sehat menjadi fokusnya. Disconnect to reconnect, demikian sederhananya. Sejauh yang saya pernah baca, digital detoks diinisiasi oleh kalangan artis yang merasa memerlukan privasi dan kesehatan mental di jaman yang serba online dan penuh ragam di sosial media. Saya pernah membaca tentang satu artis internasional menjalani terapi untuk mengatur tidak aktif di sosial medianya meski penggemarnya banyak. Ia merasa lebih sehat. Saya juga pernah membaca seorang wanita karir yang juga seorang Ibu melakukan digital detoks ini ketika sore hari setelah pulang kantor agar ia bisa mendedikasikan waktu dan dirinya buat anak-anaknya dan keluarga. Saya pikir, ini juga bagian dari profesionalisme.

Di Nyepi Tahun Baru Saka 1941 kali ini, pemerintah menegaskan anjuran untuk tidak berinternet ria selama 24 jam pada hari Nyepi. Pemakai Telkomsel mendapatkan SMS seperti ini:

Merujuk SE MENKOMINFO 03 thn 2019 OPSEL dukung penurunan layanan internet di BALI pd hari NYEPI 07/03 0600-08/03 0600 WITA utk obyek vital diupayakan ttp hidup.”

Anjuran ini memang menjadi kontroversi diawal, namun tampaknya menjadi Surat Edaran Menteri. Saya dan Manik memang setiap Nyepi mematikan HP dan seluruh perangkat elektronik dengan koneksinya. Ini diajarkan sejak dari keluarga kami masing-masing. Memang berat di awal karena kehidupan kita sudah seperti itu jamannya. Ini termasuk mengedukasi Rachela dan Leonardo untuk mengerti Nyepi, khususnya menahan diri untuk tidak menonton tayangan kesukaan mereka di YouTube, seperti Pocoyo, Peppa Pig, Ben and Holley, Blackpink, atau Got Talents.

Nyepi sejatinya adalah pengendalian diri sendiri untuk melakukan brata penyepian menyeluruh dan meluas. Yang pertama adalah “Tidak menyalakan api.” Ini termasuk dan terutama api indria, nafsu dan keinginan apapun, termasuk berpuasa sampai mengupdate status atau foto di sosmed. Yang kedua adalah “Tidak bekerja.” Tidak bekerja fisik seperti menyapu halaman dan melakukan pekerjaan sehari-hari, termasuk mengetik dan membaca depan laptop. Tidak mudah, bukan hanya karena ingin terus terkoneksi Internet, namun juga karena banyaknya projects yang harus diselesaikan. Yang ketiga adalah “Tidak berpergian.” Menahan diri untuk tidak keluar rumah. Jalan-jalan di sekitar rumah dan Bali selayaknya sepi. Yang keempat yaitu “Tidak bersenang-senang.” Menonton TV, YouTube, atau main PS atau kalau jaman sekarang, PUBG, tidak disarankan.

Ini tentunya tentang kembali lagi ke diri kita sendiri, karena berkeyakinan adalah tentang keyakinan transendental ke atas ke bawah dan meluas ke samping kiri dan kanan. Ke seluruh penjuru. Ketika dulu Nyepi di Melbourne, hal ini tidak akan mudah terjadi. Bagi saya, bisa jadi ini adalah keberuntungan, mengalami keberagaman membuka wawasan dan diri. Khususnya di jaman now yang penuh ragam, diri sendirilah yang harus mengawal prosesi Tapa Brata Penyepian ini. Sejatinya, menyepi di hari raya Nyepi adalah merefleksi ke dalam diri lebih dalam lagi.

Kembali lagi, sepi ini tidak hanya harfiah dan fisik. Bukan hanya sepi dan tidak ada aktifitas, namun menyepi dari riuhnya dunia dan berkontemplasi lebih dalam lagi tentang diri kita, keluarga, dan kehidupan. Digital detoks ini penting dan hendaknya bisa secara periodik kita terapkan, bahkan tidak di Nyepi saja. Di tengah derasnya informasi, bahkan hoax, mengatur diri di dunia siber itu menjadi penting. Cyber well-being bisa menjadi pilihan di derasnya keinginan mengaktualisasi diri saat ini. Nyepi kali ini dan digital detoks adalah pengejawantahan prosesi menyepi dan merefleksi kontemplasi.

@mhsantosa (2019)

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s