Saya ingin fokus dan berbagi tips sederhana saja tentang wawancara ini.
- Jika ingin mewawancara, semua peralatan harus yang terbaik, minimal sesuai standar. Demikian pula jika akan diwawancara, siapkan diri kita dan luwes.
- Jangan terpaku pada naskah. Kadang, biarkan ia mengalir, menemukan ‘aha moment’ nya.
- Siapkan diri, sehingga percaya diri. Ini perlu latihan dan pengalaman, berulang kali. Namun, jangan lupa diri.
- Seperti lensa, konsentrasi pada kamera yang merekam kita, yaitu kamera 1. Tetap sadari keberadaan kamera 2.
- Ikuti arahan cameraman. Patuhi, namun tidak usah takut berimprovisasi.
- Beri penekanan-penekanan pada pointer-pointer yang dianggap penting. Namun jangan terlalu berlebihan.
- Banyak ‘errr’ bukan berarti kita harus berhenti. Kadang kita harus ‘keep rolling’.
- Kesalahan teknis bisa saja muncul justru pada saat rekaman para diri kita. Sabar untuk memperbaiki dan selalu ada solusi dari setiap masalah. Ketika merekam kemarin, mic saya noise, namun tim yang profesional dengan sigap bekerja dan memberi solusi.
- Selalu ingat bahwa kita berbicara untuk audiens kita. Dan audiens akan selalu punya gaya, cara, dan pandangannya. Terbukalah terhadap segala kemungkinan dan masukan.
- Refleksi, jadikan pengalaman sebelumnya untuk lebih baik lagi.
Semoga bermanfaat
*Foto adalah ilustrasi; poster display Tokoh Inspirasi Indonesia dalam rangka Program Indonesia Bi5a oleh Home Credit. Diambil oleh Dwika, comic dan artist, teman ketemu di Melbourne yang sedang tampil di Banjarmasin.
Circle me @ +Made Hery Santosa
©mhsantosa (2018)
I am happy to share this. Please feel free to reblog or share the link, all with my accreditation. Thank you.