Bagian I: Jorge, Insinyur Cile Murah Senyum
Saya sedang mengajar tentang Health di kelas Internasional di La Trobe Melbourne ketika pintu kelas diketuk oleh Justin, salah seorang koordinator tingkat dasar. Bersamanya seorang pemuda putih bersih dan tinggi. Justin menyapa anak-anak lain di kelas saya sambil tersenyum. Mereka adalah anak-anak dari berbagai penjuru dunia, seperti Brazil, Jepang, Korea, Cina, Arab Saudi, Vietnam dan banyak lagi. Justin mengenalkan pemuda ini sebagai Jorge. Ia adalah murid yang baru menyusul perkuliahan karena baru datang dari Cile.
“Hello, how are you today?” Justin bertanya kepada murid-murid dalam bahasa Inggris yang sengaja dipelankan. Ia tahu, banyak yang belum menguasai bahasa Inggris dengan baik di kelas dasar seperti yang saya ajar sekarang.
“Hello…., we’re good!” sahut anak-anak muda ini dengan semangat. Ya, memang hari masih pagi.
“We’ve got a new student joining your class, Jorge. He’s from Chile. Do you know where Chile is?” Lanjut Justin kembali.
Kelas diam. Tak banyak yang tahu rupanya.
“Well, I guess you can tell your new friends, Jorge,” Justin rupanya ingin memberi kesempatan Jorge berkenalan langsung dengan kawan barunya.
Jorge membalas, “Hi” katanya. Tak lupa, senyum hangat terkembang dari bibirnya. “My name Jorge. You say /horhe/,” katanya dengan bahasa Inggris masih terpatah-patah.
“I see, /horhe/,” semua murid mengangguk-angguk, tanda baru paham tentang nama ini. Karena banyak yang berasal dari Asia atau Timur Tengah, nama Amerika latin seperti /horhe/ akan terasa unik.
Justin mengenalkan Jorge dengan cepat. Kemudian ia pamit menuju kantornya. Kami semua kemudian menyambut Jorge dengan senyum ramah sambil menyilahkannya duduk di meja yang kosong.
Itulah awal perkenalan saya dengan Jorge.
Ia ternyata orang yang ramah, meski bahasa Inggrisnya masih belum fasih benar, ia lebih berani berpendapat daripada anak-anak lainnya. Dibandingkan Zhao, misalnya yang masih malu-malu.
Keberadaan Jorge di kelas kami kali ini cukup unik. Sebagai satu-satunya murid Amerika Latin, ia cukup membawa perbedaan. Jika kawan-kawannya lebih banyak representasi Asia, ia membawa karakter Amerika. Amerika latin khususnya. Heterogenitas itu penting menurut saya sehingga ada warna dan masing-masing orang bisa belajar dari berbagai sudut pandang beragam.
Saat ini Jorge sudah kembali ke Chile. Karena saya berteman dengannya di social media, saya bisa tetap berkomunikasi dengannya. Saya bersyukur bisa mengenal Jorge sebagai salah satu murid saya dan sekarang teman saya dari belahan dunia lain.
Circle me @ +Made Hery Santosa
©mhsantosa (2016)
I am happy to share this. Please feel free to reblog or share the link, all with my accreditation. Thank you.
2 thoughts on “Tujuh Belas Anak Dunia Penjejak Benua Kangguru (Teaser)”