
Tak terasa, sudah lima tahun usia Rachela hari ini. Saya masih ingat momen-momen ia lahir di The Women’s Hospital, Parkville, Melbourne. Jam 3 pagi, dini hari, saya, Manik ditemani oleh housemates kami, Tante Jenny dan Tante Tina, menembus sejuk akhir musim dingin menuju rumah sakit terbesar di Melbourne ini. Setelah selama 4 jam Manik berjuang degan sakit tanpa diijinkan berangkat ke rumah sakit karena demikian aturannya, kami akhirnya bergerak di jam 3 pagi tersebut. Disana, kami masih harus menunggu sampai jam 8.45 pagi sampai akhirnya Rachela mencium bumi.
Tak terasa, lima tahun sudah kami bercengkerama, dalam canda, dalam marah, dalam sedih dan senang. Sampai Leonardo, adik Rachela lahir tak lebih dari dua bulan lalu. Rachela, seperti anak kecil pada umumnya, kadang nakal, kadang sangat penurut. Wajar. Kami hanya berusaha memberikan yang terbaik baginya, baik dari segi pendidikan, penanaman nilai-nilai dan karakter baik. Bagi kami, penting mendidik hal-hal seperti ini. Sering kami ajak ia ikut dalam kegiatan-kegiatan yang kami lakukan. Misal, ketika Rachela saya ajak berbagi dengan kakak-kakak sekolah Dasar di Bengkala, Buleleng, Bali dalam rangkaian Gerakan Membaca sejak Dini (Gemaseni) dari Bali Edukasi, sebuah komunitas bersama yang bertujuan mengedukasi masyarakat di bidang pendidikan, sosial dan lingkungan. Atau ia dengan sekolahnya belajar menanam pohon, bergelantungan di flying fox yang tanpa takut ia coba atau memungut sampah di sekitarnya.
Tak terasa, sudah lima tahun kami bersama. Selain berbagi dengan sesama, perlahan kami tegaskan nilai kemandirian dalam diri Rachela. Meski perlu waktu, menjadi mandiri adalah penting. Ia mulai siap untuk melakukan beberapa hal sendirian. Kami yakin, semua ini akan berguna nantinya. Bagaimana ia diberi pilihan oleh Manik untuk belajar mandiri. Bagaimana ia kami ajarkan belajar berbagi dengan sesama. Memang saat ini ia masih lebih banyak melihat saja. Kami hanya berharap ke depan ia lebih bisa memahami apa yang kami lakukan dalam usaha berbagai kebaikan dengan aksi nyata positif, seperti berbagi ilmu atau hal lainnya.
Tak terasa, sudah lima tahun usia Rachela. Senyumnya akan selalu membuat kami bahagia. Bantuan-bantuannya ketika kakek dan mbahnya mempersiapkan untuk upacara agama di pura keluarga kami. Momen ketika ia tidak mau tidy up boneka-bonekanya dan banyak lagi. Malam hari tetap kami bacakan cerita berbahasa Inggris atau bahasa Indonesia untuknya. Semoga ia semakin mandiri dan terus mau berbagi, mulai dengan adiknya dan keluarga maupun sesamanya yang lain.
Tulisan saya yang lain di hari lahir Rachela: Tahun 1, Tahun 2, Tahun 3, dan Tahun 4.
Happy birthday Rachela!
Circle me @ +Made Hery Santosa
©mhsantosa (2015)
I am happy to share this. Please feel free to reblog or share the link, all with my accreditation. Thank you.
3 thoughts on “Lima Tahun Rachela: Mengajarkan Kemandirian dan Berbagi”