Membina Eka, Alia, dan Dinar: Tiga Karya Inovatif di International Student Competition

Selamat dan semoga tetap membumi, Eka, Alia, dan Dinar. Proud of you (y)

Berita dari Humas Undiksha.

Singaraja- Prestasi membanggakan kembali ditorehkan mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) dalam ajang internasional. Tiga karya inovatif yang digagas mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa Inggris ini berhasil meraih penghargaan tingkat dunia, mulai dari medali perunggu hingga medali perak, serta kategori favorite poster dalam ajang International Student Competition (ISC) 2025 yang diselenggarakan oleh Universitas Mataram yang berlangsung pada 6-8 September 2025.

Ajang ini diikuti oleh ratusan peserta dari 5 negara yakni, Indonesia, Malaysia, Thailand, Sierra Leone, dan The Gambia. Pada bidang Technology, tim Undiksha yang diketuai oleh Ni Luh Eka Setyawati dengan anggota Ni Putu Alia Anjani dan Putu Dinar Adistya Prabhandari berhasil meraih Bronze Medal lewat karya berjudul TRIMASMA: A Smart Cultural Tourism Platform to Promote Cekeng Village as a Cultural Destination based on Tri Mandala Concept. TRIMASMA dirancang sebagai platform digital berbasis web dan mobile untuk mempromosikan Desa Cekeng, yang berlokasi di Kabupaten Bangli, dengan konsep pariwisata cerdas berbasis budaya. Eka menjelaskan, filosofi Tri Mandala (Utama Mandala, Madya Mandala, Nista Mandala) menjadi kerangka utama dalam menghadirkan peta digital interaktif, lengkap dengan QR code di titik strategis desa. Melalui platform ini, wisatawan dapat mengakses informasi sejarah, budaya, hingga kehidupan masyarakat secara langsung. Meski saat ini inovasi masih dalam tahap Research and Development (R&D), namun sudah mendapat apresiasi internasional berkat gagasan inovatifnya. Dalam prosesnya, tim dibimbing oleh Prof. Dr. Ni Nyoman Padmadewi, M.A.

Selain itu, pada bidang Economic, karya berjudul “Tukarsih: An Innovative Solution to Address Excess Plastic Waste with an Inclusive Hybrid Concept” berhasil meraih Silver Medal sekaligus penghargaan Favorite Poster. Tim yang diketuai oleh Ni Putu Alia Anjani dengan anggota Ni Luh Eka Setyawati dan Putu Dinar Adistya Prabhandari membuat platform hybrid berupa aplikasi digital yang terintegrasi dengan kartu fisik Tukar ID. Inovasi ini memungkinkan masyarakat menukar sampah plastik menjadi poin ekonomi (Tukar Coin), yang diharapkan dapat menjadi solusi pengelolaan sampah plastik sekaligus mendorong ekonomi sirkular.

Tak kalah membanggakan, pada bidang Food, tim yang dipimpin Putu Dinar Adistya Prabhandari dengan anggota Ni Luh Eka Setyawati dan Ni Putu Alia Anjani juga sukses meraih Bronze Medal dan Favorite Poster. Mereka mengusung karya berjudul Megibung: A Local Wisdom-Based Digital Platform to Address Food Waste and Inequality in Food Access. Terinspirasi dari tradisi megibung di Bali, platform ini menawarkan sistem redistribusi makanan berlebih secara aman kepada masyarakat yang membutuhkan. Fitur utamanya, Megi Aman, berfungsi untuk memverifikasi keamanan makanan sebelum didistribusikan. Saat ini, baik Tukarsih maupun Megibung masih berbentuk rancangan digital hasil riset dan kajian literatur yang proses penyusunan kedua karya tersebut memakan waktu sekitar satu bulan dengan bimbingan dari Made Hery Santosa, Ph.D.

Eka selaku perwakilan tim mengaku bangga bisa membawa nama Undiksha ke kancah internasional. Meski sempat menghadapi kendala, terutama dalam manajemen waktu karena mengikuti beberapa sub tema sekaligus, semua tantangan dapat dilalui berkat kerja sama tim dan dukungan dosen pembimbing yang solid. “Prestasi ini bukan hanya kebanggaan pribadi, tetapi juga kontribusi kecil untuk memperkenalkan potensi desa di Bali dan mendorong solusi inovatif atas masalah sosial di masyarakat,” terangnya.

Ke depan, ia berharap dapat terus mengembangkan inovasi ini hingga benar-benar diterapkan, sekaligus membuka peluang mengikuti kompetisi internasional lainnya untuk mengharumkan nama Undiksha di dunia. (hms)

(c)mhsantosa (2025)

Leave a comment